Kenapa Bahasa Arab Disebut sebagai Bahasa Dlad?
Oleh: Abdur Rahman Soleh (Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UAD)
Bahasa merupakan jantungnya suatu bangsa dan ruhnya suatu umat. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mengungkapkan keadaannya, pikirannya dan cita-citanya.[1] Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang maupun sekelompok orang dalam berinteraksi satu dengan yang lainnya. Bahasa juga memiliki karakteristik manusisawi, jadi hanya manusia lah yang memiliki bahasa. Bahasa juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia baik secara lisan maupun tulisan.[2]
Di antara bahasa-bahasa yang ada di dunia saat ini, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang banyak digunakan di dunia saat ini. Bahasa Arab juga merupakan bahasa al-Qur’an ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di dunia. Salah satu keunikan yang membedakan bahasa Arab dengan bahasa lain adalah bahasa Arab disebut juga dengan bahasa D{ad. Lantas apa yang menyebabkan bahasa Arab disebut dengan bahasa D{ad?.
Huruf (ض) Dlad dalam bahasa Arab
Setiap bahasa memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing dalam pengucapannya, bentuk-bentuk hurufnya maupun logatnya. Begitu juga halnya dengan bahasa Arab yang juga memiliki ciri khasnya, salah satu keunikan dari bahasa Arab adalah huruf D{ad (ض). Huruf D{ad merupakan salah satu huruf hijaiyah dan termasuk huruf yang nyaring dalam bahasa Arab. Huruf D{ad hanya dimiliki oleh bahasa Arab secara khusus dan tidak ditemukan dalam bahasa orang ‘ajam (non-Arab) kecuali sedikit.
Di dalam kitab Jumhurah al-Lugah ‘Ibn Duraid menjelaskan bahwa huruf-huruf yang digunakan oleh orang Arab di dalam kalamnya dalam kata benda, kata kerja, harakatnya, dan suara-suaranya berjumlah dua puluh sembilan huruf. Dua huruf diantara huruf-huruf tersebut khusus terdapat di orang Arab yaitu huruf H{a (ح) dan Z{a (ظ) yang tidak terdapat di Bahasa lain, walaupun huruf H{a juga banyak ditemukan di bahasa Suryani, Ibrani, dan Habasyah.[3]
Terdapat juga enam huruf dari huruf-huruf tersebut yang banyak digunakan oleh orang Arab tetapi sedikit digunakan oleh orang ‘ajam yaitu ‘Ain (ع), S{ad (ص), D{ad (ض), Qof (ق), T{a (ط), S|a (ث). Huruf-huruf selain dari enam huruf tersebut terdapat di Bahasa Arab maupun Bahasa ‘Ajam kecuali huruf Hamzah (ء).
Orang Arab jika mengucapkan huruf-huruf yang tidak umum digunakan mereka akan mengganti huruf tersebut dengan makhraj huruf yang bedekatan seperti, kata “بور” antar huruf Ba dan Fa mereka akan mengucapkan dengan kata “فور” karena huruf Ba (ب) dan Fa (ف) memiliki makhraj yang berdekatan.[4]
Sebab-sebab dinamai bahasa D{ad
Bahasa Arab dikenal dari dulu hingga sekarang dengan sebutan bahasa D{ad. Hruruf D{ad menjadi pembeda atau ciri khas dari bahasa Arab, sehingga jika disebutkan bahasa D{ad maka disebut pula bahasa D{ad. [5]Disebut dengan Bahasa D{ad dikarenakan beberapa alasan, berikut sebab-sebabnya:
Pertama, banyaknya penggunaan huruf D{ad dalam bahasa Arab.
Banyaknya penggunaan huruf D{ad dalam bahasa Arab menjadi ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lain di dunia. Al-‘Ash‘amiy berkata[6] :
“Bahasa Romawi tidak memiliki huruf D{ad (ض), Bahasa Persia tidak memiliki huruf S|a (ث) dan Bahasa Suryani tidak memiliki huruf Dal (د) dan Z|al (ذ).”
Pada akhir abad kedua dan awal abad ketiga hijriah orang-orang ‘ajam (orang non-Arab) mulai banyak yang masuk Islam dan menggunakan bahasa Arab. Mereka kesulitan dalam mengucapkan huruf D{ad yang mengakibatkan mereka dalam mengucapkannya mencampuri huruf D{ad (ض) dengan huruf Z{a (ظ). Maka banyak bermunculan karya-karya dari pada ulama untuk menjelaskan perbedaan antara dua huruf tersebut, seperti kitab al-Farq baina ad}-D{a>d wa az}-Z{a>’ karya Ibn ‘Ibad.
Makiy bin T{alib al-Qaisiy menjelaskan terdapat 29 huruf yang masyhur yang mana sebagian huruf-huruf tersebut juga terdapat di bahasa Arab maupun bahasa ‘Ajam kecuali huruf Z{a (ظ) karena huruf tersebut khusus terdapat di bahasa Arab. Dikatakan juga huruf H{a (ح)menjadi ciri khas yang membedakan bahasa Arab dengan bahasa ‘Ajam. Makiy bin T{alib al-Qaisiy juga menyebutkan 6 huruf yang ada dalam Bahasa Arab namun sedikit di bahasa ‘Ajam, yaitu ‘Ain (ع), S{ad (ص), D{ad (ض), Qof (ق), T{a (ط), S|a (ث).[7]
Kedua, Hilangnya huruf D{ad di rumpun Bahasa Semit
Huruf D{ad sebenarnya juga terdapat di rumpun Bahasa Semit kuno yang mana rumpun bahasa ini terdapat sekitar 20 bahasa dan bahasa Arab termasuk salah satu darinya.[8] Namun kemudian, huruf D{ad menghilang dari bahasa-bahasa Semit dan suara huruf D{ad menjadi berbeda-beda .Tetapi bahasa Arab masih menggunakan huruf D{ad diantara semua rumpun {bahasa Semit yang lainnya. [9]
Ketiga, sulitnya mengucapkan huruf D{ad
Suara huruf D{ad menjadi hal penting bagi orang Arab. Huruf D{ad menjadi kebangggan bagi orang Arab. Para penyair Arab juga dengan bangga dengan ciri khas yang dimiliki bahasa Arab dibanding dengan bahasa lainnya.
Para ulama menganggap huruf D{ad adalah huruf yang sulit untuk diucapkan. Al Jazari mengatakan “tidak ada huruf-huruf yang sulit di lisan seperti huruf dlad, karena setiap lidah orang berbeda-beda, sedikit orang yang bagus dalam mengucapkannya, ada yang mengucapkan huruf d{ad dengan huruf z{a (ظ), z\al (ذ), atau za (ز)”.[10]
Hukum mengganti huruf D{ad (ض) dengan Z{a (ظ) di dalam Surat al-Fatihah
Kita mengetahui bahwa membaca surat al-Fatihah merupakan rukun yang wajib dilaksanakan. Hal itu juga berlaku ketika membaca surat al-Fatihah harus sesuai dengan makhraj huruf-hurufnya, jika mengganti satu huruf saja dalam surat al-Fatihah maka sholat kita tidaklah sah.
Lantas, bagaimana dengan dua huruf seperti D{ad dan Z{a yang memiliki makhraj yang berdekatan dan sering kali kita sebagai orang non Arab terbolak-balik dalam mengucapkan dan membedakan dua huruf tersebut. Berikut hukum-hukumnya
Imam Ibnu Taimiyah berkata orang yang tidak membaca surat al-Fatihah maka tidak boleh sholat dibelakangnya (menjadi imam), maka tidak boleh pula sholat dibelakang orang yang cadel karena mengganti huruf dengan huruf yang lain. Kecuali huruf D{ad Ketika mengucapkannya dari ujung lidah seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang, dalam hal ini memiliki dua pendapat.[11]
Pendapat pertama
Pendapat ini beranggapan tidak boleh sholat dibelakangnya dan sholatnya tidak sah karena mengganti huruf dengan huruf yang lain. Makhrojnya D{ad berada di langit-langit mulut sedangkan makhrojnya huruf Z{a berada di ujung gigi. Seperti membaca ولا الضالين dibaca ولا الظالين hal ini akan merubah maknanya.
Pendapat kedua
Pendapat ini beranggapan sah dan lebih mendekati, karena dua huruf ini di dalam pendengaran sama dalam satu hal dan persepsi serta berdekatannya makhraj pada kedua huruf tersebut dan yang dimaksud oleh pembaca adalah lafadz الضلال (kesesatan) lawan dari الهدى (petunjuk) yang bisa dipahami oleh si pendengar.
Pendapat pertama lebih rajih karena tidak sah mengganti huruf D{ad dengan Z{a, pendapat ini yang diambil oleh ulama terdahulu menurut Ibn Taimiyah.
Wallahu a’lam
[1] Dr. Raja’ Muhammad Ya’kub al-Huwasiy, “an-Nur al- Wadldla fi al-Farq baina adl-Dlad wa az-Za”, Jurnal Fakultas Agama Islam dan Bahasa Arab al-Iskandariyyah, hal. 273.
[2] Mita Atiiqah br Ginting, Nita Qosiimah br Ginting,Rizky Aleyda Ritonga, “UNIKNYA BAHASA ARAB”, Ekhsis: Jurnal Ekonomi, Syariah dan Studi Islam. Vol. 1No. 2, Oktober2023, hal. 2.
[3] Ibn Duraid, Jumhurah al-Lugah , hal 4.
[4] Ibn Duraid Jumhurah al-Lugah, hal 4-5.
[5] Nadhal Ahmad as-Syarif,” The sound of aldadu )ض )in Arabic Language (A Historical descriptive study)”, hal. 8. tesis ini dikeluarkan untuk mendapatkan gelar magister dalam bahasa Arab di Fakultas Sastra Universitas islam Ghaza.
[6] Nadhal Ahmad as-Syarif,” The sound of aldadu )ض )in Arabic Language (A Historical descriptive study)”, hal. 8.
[7] Makiy bin T{alib al-Qaisiy, ar-Ri‘a>yah litajwi>d al-Qira>h wa Tah}qi>q Lafz} at-Tilawah,> hal 56.
[8]Ghadah alal-halaiqah,” ‘adad al-Lughah as-Samiyah” https://mawdoo3.com/%D8%B9%D8%AF%D8%AF_%D8%A7%D9%84%D9%84%D8%BA%D8%A7%D8%AA_%D8%A7%D9%84%D8%B3%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9, diakses 25 februari 2024.
[9] Nadhal Ahmad as-Syarif,” The sound of aldadu )ض )in Arabic Language (A Historical descriptive study)”, hal. 10.
[10] Dr. Abdul lathif Muhammad al-Khatib, “D{ad al-‘Arabiyah fi D{aui al-Qira>h al-Qur’a>niyyah”, hal 8.
[11] Dr. Raja’ Muhammad Ya’kub al-Huwasiy, “an-Nur al- Wadldla fi al-Farq baina adl-Dlad wa az-Za”, hal. 282.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow