Strawberry Generation, Si Kreatif yang Rapuh
Oleh: Wahyudin (Anggota Medkom PK IMM FAI UAD 2024-2025)
Pernah mendengar istilah generasi stroberi atau strawberry generation? Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya berjudul Strawberry Generation menjelaskan bahwa generasi stroberi adalah generasi yang memiliki banyak gagasan kreatif, tetapi mudah menyerah dan sakit hati. Penggambaran ini sama seperti buah stroberi yang cantik dan eksotis, tetapi jika mendapat tIkanan sedikit, maka buahnya akan mudah rusak. Istilah ini pertama kali muncul di negara Taiwan yang ditujukan untuk sebagian generasi muda kelahiran tahun 2000-an yang dinilai terlihat segar dari luar, tetapi rapuh di dalam.
Terdapat cuplikan yang menjadi bukti karakteristik seorang generasi stroberi “Gua anak dengan umur 21 tahun, gak nyangka ternyata kuliah seburuk itu untuk mental health, semester 1 kemarin gua udah dihujanin materi sama tugas yang bener-bener banyak, akibatnya waktu gua buat healing sama self reward jadi kurang banget. Yang tadinya gua masih bisa nonton netflix sama chat-chat-an bareng bestie sekarang jadi susah banget. Gua kayaknya belum siap kuliah deh. Gua udah ngomong ke ortu kalau gua mau cuti dulu semester ini. Gua mau fokus healing selama 6 bulan dulu. Tapi ortu gua malah ga setuju, bahkan gua dibilang manja. Gua bingung mau gimana takutnya kalau paksain ipk ku malah tambah anjlok. Gua juga susah komunikasikan ini ke ortu karena mereka ga aware sama mentalhealth kaya gua. Gua mesti gimana....??? (dan diakhiri dengan emot menangis)”.
Paragraf di atas merupakan cuplikan postinga salah satu akun X seorang mahasiswa semester dua yang viral beberapa pekan lalu di situs media sosial Facebook dan Instagram. Hal ini akhirnya memunculkan diskusi apakah generasi ini mampu membawa negara ini menjadi Indonesia emas?
Bisa kita lihat lebih lanjut, bahwa generasi ini sangat nyaman dengan zonanya sendiri sehingga ini menjadi salah satu penyebab munculnya generasi stroberi, kita tahu bahwa orang tua saat ini cenderung memanjakan anaknya. Hal ini yang kemudian menyebabkan sang anak memiliki pola pikir yang tidak realistis. Terdapat beberapa hal yang sering kita temukan untuk dijadikan contoh supaya bisa menggambarkan sosok generasi stroberi ini untuk mudah dipahami yaitu, di ranah pekerjaan mereka meminta gaji yang besar tanpa menimbang kapasitas skill yang dimiliki apakah sudah sesuai atau belum dengan kebutuhan perusahaan.
Dibalik sisi negatifnya, sebenarnya generasi ini punya ragam karakteristik tersendiri. Apabila mereka mampu untuk diarahkan, tentu akan memiliki potensi yang bisa membawa perubahan di masa depan yang lebih baik.
Strawberry generation sangat menyukai tantangan, ini menjadi sisi positif generasi yang kreatif nan rapuh. Mereka menjauhi kegiatan yang monoton atau rutinitas yang berulang – ulang. Hal ini tentu dinilai cukup baik karena bisa membangun karir mereka di masa yang akan datang.
Era teknologi yang modern membuat generasi ini mampu untuk terus mengikuti perkembangan zaman, karena mereka memiliki pemahaman yang baik dalam urusan teknologi, kemampuan mereka yang mudah untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman sangat membantu berbagai aspek kehidupan menjadi lebih baik, terutama berperan dalam membantu perkembangan perusahaan yang berfokus pada inovasi teknologi.
Selain itu generasi ini adalah generasi kritis, generasi yang tidak takut dalam menyampaikan pendapat, generasi ini mempunyai kecenderungan untuk berbicara dengan lantang dan tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka juga dikenal sebagai generasi yang berani menyampaikan ide-ide kreatif dan mendorong inovasi baru untuk pengembangan Indonesia yang lebih baik kedepannya.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow